07 Nov 2023
Hafizha Dorong Lahirnya Pengusaha Muda Lewat Pelatihan Kulit Afal Menjadi Aksesoris

MC Bintan - Sebanyak 25 peserta mengikuti Pelatihan Optimalisasi Kulit Afal untuk Aksesoris. Kulit yang digunakan adalah kulit kangguru sisa produksi salah satu industri di Lobam yang memproduksi topi dan dompet berbahan kulit.
Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Bintan Hafizha Rahmadhani pun turut memberikan apresiasi. Dirinya terlihat begitu bangga atas semangat anak-anak muda yang mau meningkatkan kompetensi diri dan terlibat langsung dalam menangkap peluang usaha yang ada.
"Senang rasanya bisa bertemu anak-anak muda yang penuh semangat seperti ini. Tiga hari pelatihan, selanjutnya tinggal kalian kembangkan. Jangan putus sampai di sini ya, terus melatih diri, kembangkan seluas mungkin ide dan kreasi. Mode fashion dari tahun ke tahun pasti berubah, apalahi aksesoris. Update perkembangan dan upgrade kemampuan" kata Hafizha sebelum menutup kegiatan pelatihan, Jumat sore (05/12) di Sentra Fashion SKL.
Kulit afal atau kulit sisa produksi yang selama ini terbuang menjadi limbah, dimanfaatkan dalam pelatihan ini dan menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomi. Menggandeng narasumber dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta, Hafizha menjelaskan bahwa para peserta tak hanya mendapatkan pembekalan teknis pengolahan, tetapi juga didorong untuk berani mengambil langkah menjadi pengusaha muda.
"Bahan bakunya banyak, sisa dari hasil produksi yang selama ini langsung dibuang. Bisa kalian olah menjadi sesutau yang bernilai jual. Di usia muda ini jangan takut untuk melangkah, kalian bisa menjadi pengusaha muda. Mulai dari skala kecil-kecil dulu, yang terpenting jangan pernah patah semangat dan berhenti untuk belajar" tambah Hafizha memberi motivasi.
Pemamfaatan sisa kulit untuk pembuatan aksesoris dapat menjadi salah satu contoh industri hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Karena telah mengurangi limbah, dengan cara memanfaatkan sisa limbah produksi untuk pembuatan barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
"Kita juga telah menghemat sumber daya dengan memanfaatkan kulit sisa produksi. Menciptakan produk bernilai tambah serta mendukung industri kreatif, dengan pemanfaatan kulit afal untuk pembuatan aksesoris pastinya dapat mendukung industri kreatif dan meningkatkan pendapatan masyarakat" pungkas Hafizha.
Blog
Berita Terkait






